Recent Posts

Basis Data

Sejarah Kemunculan Basis Data



Menurut sejarah, sistem pemrosesan basis data terbentuk setelah masa sistem pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas (file). Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman (tupel/baris) yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika suatu berkas diperlukan, maka berkas tersebut harus dicari pada rak-rak berkas tersebut.

Contoh lain : 

Buku telepon saku dimana seseorang relatif mudah mencari nama-nama rekannya karena datanya telah disusun secara alfabetis. Namun demikian kemudahan seperti ini tetap saja kurang luwes, data tidak bisa diurutkan menurut kata atau nomor telepon. Jika hal seperti itu dikehendaki, tidak ada cara lain selain menuliskannya kembali, tentu saja hal itu tidak praktis. 

Pada saat awal penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah. Sistem yang menggunakan pendekatan seperti ini biasa disebut sebagai sistem pemrosesan berkas.

Kelebihan yang dimiliki sistem ini dibandingkan dengan sistem pemrosesan manual, yaitu dalam hal kecepatan dan keakuratan menyimpan maupun memproses berkas (file).

Kelemahan : perancangan sistem ini masih didasarkan pada kebutuhan individual pengguna (user), bukan kebutuhan sejumlah pengguna. Setiap kali ada kebutuhan baru dari seorang pengguna, kebutuhan segera diterjemahkan ke program komputer. Alhasil, setiap program aplikasi menuliskan data tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada berkas-berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain.

Pada dasarnya, sistem pemrosesan berkas memiliki beberapa kekurangan basis data dalam hal :
  1. Kemubaziran data / duplikasi data
  2. Keterbatasan berbagi data
  3. Ketidakkonsistenan
  4. Kurangnya integritas
  5. Ketidakluwesan


Kelemahan Sistem Pemrosesan Berkas


Kemubaziran Data / Duplikasi Data

Kemubaziran data / duplikasi data terjadi diakibatkan oleh karena setiap program aplikasi menggunakan data secara sendiri-sendiri. Contoh Berkas Personalia dan Berkas Pelatihan yang merupakan dua berkas yang disimpan secara berbeda. Data pegawai berupa nomor pegawai, nama pegawai, dan bagian tempat kerja pegawai, tentu dicatat pada kedua berkas tersebut. Hal inilah yang memungkinkan adanya duplikasi data / kemubaziran data.

Keterbatasan Berbagi Data

Kemubaziran data sebenarnya terjadi karena adanya keterbatasan berbagi data. Seandainya suatu data dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi ataupun sejumlah user, maka kemubaziran data dapat dihindari.

Ketidakkonsistenan Data

Ketidakkonsistenan data terjadi dikarenakan adanya perubahan data yang sama tetapi tidak semua berkas diubah data tersebut. Bila seorang pegawai telah pindah bagian dan telah dicatat oleh bagian Personalia, tetapi tidak dicatat oleh bagian Pelatihan.

Kurangnya Integritas Data

Integritas data berkaitan dengan ketidakkonsistenan data. Bila data tidak konsisten maka integritasnya akan berkurang. Suatu perubahan data seharusnya tidak menimbulkan masalah yang berarti jika disimpan pada 1 tempat. Apa yang terjadi seandainya 2 biro perjalanan menjual 1 tiket tempat duduk yang sama kepada 2 pelanggan ?

Ketidakluwesan

Ketidakluwesan sistem pemrosesan berkas terletak dalam hal pengembangan atau perubahan. Sekalipun data yang diubah tidak digunakan oleh suatu program aplikasi, tetap saja program aplikasi tersebut harus diubah. 

Perkembangan Basis Data

Masa Perkembangan Basis Data
  • 1960-an Pembuatan data, koleksi data, sistem pemrosesan berkas, DBMS.
  • 1970-an Penerapan sistem pakar dalam DSS, basis data berorientasi obyek.
  • 1980-an Relational DBMS (RDBMS), basis data berorientasi aplikasi.
  • 1990-an Sistem basis data multimedia, data mining, data warehouse, sistem basis data cerdas.
  • 2000-an Sistem basis data dengan teknologi web.


Perkembangan basis data tidak lepas dari perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

Perkembangan teknologi jaringan komputer dan komunikasi data merupakan salah satu penyumbang kemajuan penerapan basis data, yang kemudian melahirkan sistem basis data terdistribusi. Contoh : munculnya fasilitas ATM.

Perkembangan perangkat lunak, seperti kecerdasan buatan, sistem pakar, dan pemrograman berbasis obyek telah melahirkan istilah sistem basis data berorientasi obyek.

Penerapan Database Dalam Kehidupan Sehari-hari

Perbankan
Melakukan pengelolaan data nasabah / tabungan / pinjaman, pembuatan laporan akuntansi, dsb. 

Asuransi
Melakukan pengelolaan data nasabah / pembayaran premi, pemrosesan pengajuan klaim asurasi, dsb. 

Rumah Sakit
Melakukan pengelolaan data riwayat penyakit / pengobatan pasien, menangani pembayaran perawatan, dsb.

Produsen Barang
Melakukan pengelolaan data keluar-masuk barang (inventory), dsb.

Industri
Melakukan pengelolaan data karyawan, membantu pengelolaan pesanan barang, dsb.
Pendidikan
Melakukan pengelolaan data siswa / pegawai, penjadwalan, kegiatan perkuliahan, dsb.

Telekomunikasi
Melakukan pengelolaan data pelanggan / administrasi kabel, menangani gangguan, dsb.

Pengertian Data & Informasi

Sebelum istilah Basis Data (Database) dibahas akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu pengertian Data & Informasi.

Datum
Datum adalah bagian dari data, yang berupa angka dan huruf. Datum adalah bentuk tunggal dari data.

Data
Data adalah fakta mengenai objek, orang dll. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol). Data adalah bentuk jamak dari datum.

Informasi
Data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Antara data dan informasi dapat dikatakan bahwa DATA digunakan untuk menyatakan nilai-nilai yang secara aktual terkandung dalam database, sedangkan INFORMASI digunakan untuk menyatakan makna nilai ketika dipahami oleh pemakai (user).

Dengan kata lain, informasi merupakan hasil analisis dan sintesis terhadap data.

Konsep Dasar Basis Data 

Field (Kolom, Atribut, Item, Elemen Data)
Satuan data terkecil yang tidak dapat di pecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Contoh : nama, alamat, no. tlp dan atribut lain yang menyangkut seorang mahasiswa.

Record (Baris, Tupel, Row, Rekaman)
Gabungan sejumlah field yang saling terkait. Contoh : nama, alamat, no. tlp seorang mahasiswa dapat dihimpun dalam sebuah record.

File 
Himpunan seluruh record yang bertipe sama atau kumpulan record data yang berkaitan dengan suatu objek.

Pengertian Basis Data Menurut Para Ahli

Menurut George Tsu-er Chou
Basis Data sebagai kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan dalam tata cara yang khusus.

Menurut Anthoni J. Fabbri & A. Robert Schwab
Basis Data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data.

Menurut C. J. Date
Basis Data dapat dianggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data terkomputerisasi, memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan :

BASIS DATA atau DATABASE adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dengan menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakainya.

Basis data bisa dibayangkan sebagai lemari arsip dengan berbagai cara pengaturannya (misalnya pengelompokan dan pengurutan). Basis data dan lemari arsip memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yakni pengaturan data/arsip.

Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.

Sumber : yusup-doank-2.blogspot.com